Rasa depresi
yang dialami seseorang ketika putus cinta malah membuatnya menemukan cinta
baru. Itulah yang dialami oleh Nick dalam film Nick and Norah’s Infinite Playlist. Layaknya remaja yang baru saja
putus cinta, ia terus berusaha untuk mendapatkan mantan pacarnya kembali. Cara
yang Nick lakukan untuk mendapatkan mantannya kembali tergolong cara klise anak
muda pecinta musik yaitu membuatkan mixtape
yang berisi lagu-lagu yang mencerminkan perasaannya.
Puluhan mixtape yang dibuat oleh Nick ternyata
salah sasaran. Mixtape-mixtape yang
ditujukan untuk mantan pacarnya malah diambil oleh Norah, frienemies sekaligus teman masa kecil mantan pacar Nick, Tris. Seluruh
Mixtape yang dibuang oleh Tris selalu
dipungut oleh Norah yang diam-diam menaruh rasa kagum kepada Nick karena selera
musiknya yang bagus dan penasaran seperti apakah Nick. Rasa penasarannya pun
akhirnya terobati beberapa jam setelah ia mengungkapkannya kepada sahabatnya.
Nick dan Norah
yang awalnya tidak saling mengenal bertemu di suatu pub dimana band Nick
bermain. Norah yang menjadi penonton pada malam itu tidak melepaskan
perhatiannya pada Nick saat ia berada di atas panggung. Setelah band Nick turun
panggung, Norah mendekati Nick dan memintanya untuk berpura-pura menjadi
pacarnya agar Tris berhenti mengolok-oloknya. Bandmate Nick menyukai Norah dan ingin membuat Nick melupakan Tris.
Mereka lalu meminta Norah untuk tetap terus menemani Nick semalaman suntuk
dalam pencarian mereka untuk mencari band favorit anak muda di New York dan New
Jersey yang akan main malam itu, Where’s Fluffy?, ditemani dengan mobil tua
milik Nick.
Petualangan
semalam suntuk demi menonton band favorit yang dilakukan oleh kedua remaja ini
berjalan seru. Malam yang semakin larut membuat mereka yang awalnya tidak
saling mengenal satu sama lain lebih baik. Petualangan tersebut juga membuat
mereka menjadi mengetahui siapa diri mereka sebenarnya dan menyadari bahwa
hubungan cinta yang selama ini mereka jalin dengan pasangan masing-masing
merupakan hubungan yang tidak sehat.
Walaupun
memiliki cerita yang klise dan alur cerita yang mudah ditebak layaknya film
remaja pada umumnya, Nick and Norah’s
Infinite Playlist memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyatukan dua
remaja yang dikecewakan oleh cinta. Film yang diadaptasi dari sebuah novel
dengan judul yang sama karangan Rachel Cohn dan David Levithan ini memiliki dialog
yang lucu didalamnya. Kejadian-kejadian dalam film ini juga merupakan kejadian sehari-hari
yang benar-benar menggambarkan anak muda New York. Film ini juga memiliki kombinasi
lagu-lagu pengiring yang catchy serta
soundtrack yang ciamik sehingga membuat
film ini dapat menambah pengetahuan kita tentang musik, terutama musik indie
yang dominan dalam jajaran musisi yang mengisi soundtrack-nya.
0 comments:
Post a Comment