Pages

Thursday, November 8, 2012

Mixtape, Mobil Tua, dan Konser Rahasia

Foto: www.imdb.com

Oleh: Riska Rahman

Rasa depresi yang dialami seseorang ketika putus cinta malah membuatnya menemukan cinta baru. Itulah yang dialami oleh Nick dalam film Nick and Norah’s Infinite Playlist. Layaknya remaja yang baru saja putus cinta, ia terus berusaha untuk mendapatkan mantan pacarnya kembali. Cara yang Nick lakukan untuk mendapatkan mantannya kembali tergolong cara klise anak muda pecinta musik yaitu membuatkan mixtape yang berisi lagu-lagu yang mencerminkan perasaannya.

Puluhan mixtape yang dibuat oleh Nick ternyata salah sasaran. Mixtape-mixtape yang ditujukan untuk mantan pacarnya malah diambil oleh Norah, frienemies sekaligus teman masa kecil mantan pacar Nick, Tris. Seluruh Mixtape yang dibuang oleh Tris selalu dipungut oleh Norah yang diam-diam menaruh rasa kagum kepada Nick karena selera musiknya yang bagus dan penasaran seperti apakah Nick. Rasa penasarannya pun akhirnya terobati beberapa jam setelah ia mengungkapkannya kepada sahabatnya.

Nick dan Norah yang awalnya tidak saling mengenal bertemu di suatu pub dimana band Nick bermain. Norah yang menjadi penonton pada malam itu tidak melepaskan perhatiannya pada Nick saat ia berada di atas panggung. Setelah band Nick turun panggung, Norah mendekati Nick dan memintanya untuk berpura-pura menjadi pacarnya agar Tris berhenti mengolok-oloknya. Bandmate Nick menyukai Norah dan ingin membuat Nick melupakan Tris. Mereka lalu meminta Norah untuk tetap terus menemani Nick semalaman suntuk dalam pencarian mereka untuk mencari band favorit anak muda di New York dan New Jersey yang akan main malam itu, Where’s Fluffy?, ditemani dengan mobil tua milik Nick.

Petualangan semalam suntuk demi menonton band favorit yang dilakukan oleh kedua remaja ini berjalan seru. Malam yang semakin larut membuat mereka yang awalnya tidak saling mengenal satu sama lain lebih baik. Petualangan tersebut juga membuat mereka menjadi mengetahui siapa diri mereka sebenarnya dan menyadari bahwa hubungan cinta yang selama ini mereka jalin dengan pasangan masing-masing merupakan hubungan yang tidak sehat.

Walaupun memiliki cerita yang klise dan alur cerita yang mudah ditebak layaknya film remaja pada umumnya, Nick and Norah’s Infinite Playlist memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyatukan dua remaja yang dikecewakan oleh cinta. Film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karangan Rachel Cohn dan David Levithan ini memiliki dialog yang lucu didalamnya. Kejadian-kejadian dalam film ini juga merupakan kejadian sehari-hari yang benar-benar menggambarkan anak muda New York. Film ini juga memiliki kombinasi lagu-lagu pengiring yang catchy serta soundtrack yang ciamik sehingga membuat film ini dapat menambah pengetahuan kita tentang musik, terutama musik indie yang dominan dalam jajaran musisi yang mengisi soundtrack-nya. 

0 comments:

Post a Comment