Pengarang: Yusi
Avianto Pareanom
Penerbit:
Banana
Dimensi: 14
cm, 172 hlm
Terbit: Desember
2011
Saya tertawa setiap selesai
membaca satu cerita pendek dalam buku ini. Yusi Avianto Pareanom dapat menyulap
latar tragedi yang berakhir tragedi menjadi sebuah komedi. Untuk cerita yang
latarnya komedi, silakan tertawa terbahak-bahak. Total 18 cerita pendek yang
tidak saling terkait menceritakan tentang kontroversi yang bersifat
kontradiktif dalam hidup ini. Kontroversi yang dekat dengan kita, ada di
lingkungan sekitar kita. Fakta bahwa kehidupan manusia tidak mudah diprediksi
dan bagaimana Yusi membuat cerita fiksi menjadi hal yang tidak mudah
diprediksi.
Ekspektasi saya dihancurkan,
tetapi bukan hanya itu, ekspektasi tokoh dalam cerita itu pun dipermainkan. Para
tokoh di dalam cerita yang dibuatnya sama sekali tidak memegang kendali atas
ceritanya. Yusi mutlak memegang kendali setiap tokoh dan jalan cerita yang
dijalaninya. Hal yang ingin saya sorot adalah bagaimana ketika saya mulai
menikmati satu bacaan, otak saya kemudian memikirkan gebrakan apa yang akan dilakukan
Yusi. Hal itu membuat saya berpikir bahwa membaca adalah satu cara
mengembangkan imajinasi ke tingkat paling kreatif dan imajinasi tersebut
membentuk karakter seseorang.
Seperti dalam cerita pendek yang
berjudul ‘Cara-cara Mati yang Kurang Aduhai’. Cerita tersebut dimulai dengan
daftar santapan terakhir seorang terpidana mati. Yusi, dalam cerita pendek
tersebut, mengajak pembaca untuk menertawakan kematian. Yusi melihat kematian
bukan sebagai sesuatu yang menyedihkan dan menyarankan pembaca agar tetap tertawa
biarpun nasib berada dalam suka dan duka. Dalam cerita-cerita lainnya juga Yusi
menyadarkan saya agar tidak menyepelekan hal-hal mustahil. Setiap hal mempunyai
potensi terjadi yang tinggi di sekitar kita. Jadi, jangan takut bermimpi.
Yusi Avianto Pareanom menggunakan
bahasa yang tidak kaku tetapi terorganisasi dengan baik. Koordinasi antarkata
dalam sebuah kalimat menyebabkan permainan pikiran yang canggih. Buku ini
memperkenankan Yusi membuat sebuah ‘kemungkinan’ menjadi sebuah ‘kebetulan.
Sebuah buku yang harus dibaca untuk mahasiswa dan orang kantoran yang mulai
membentuk pola institusionalisasi dalam hidup. Buku ini menjadi pengingat agar
tetap bermain.
0 comments:
Post a Comment