JATINANGOR – Kementerian Pendidikan dan Penalaran Himpunan
Mahasiswa (Hima) Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Plitik (FISIP)
Universitas Padjadjaran (Unpad) Kamis pagi tadi (8/11) mengadakan acara Bedah Buku Wawancara Imajiner dengan Bung Karno di
Gedung D lantai 2 kampus FISIP Unpad, Jatinangor. Acara yang juga didukung oleh
Perpustakaan Batu Api, Gramedia, dan Layar Kita ini mendatangkan Christianto
Wibisono sebagai pembicara inti sekaligus penulis buku Wawancara Imajiner dengan Bung Karno.
Selain menjadikan Christianto Wibisono pembicara, acara ini
juga menjadikan Iman Sholeh, dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad, dan Andi M.
Nurdin, mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad, sebagai pembicara. Seharusnya, redaktur senior Kompas, Budiarto
Shambazy, ikut hadir dalam acara ini. Namun, Shambazy berhalangan hadir karena harus meliput pemilihan presiden Amerika Serikat.
Acara yang dijadwalkan dimulai pada pukul 09.00 ini molor
satu jam karena keterlambatan kedatangan pembicara inti. Acara lalu dibuka
dengan sambutan dari Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan, Dr. Drs. Fransiscus Van
Yist, M. Hum. dan sambutan dari Wakil Presiden Hima Ilmu Pemerintahan, Yenni
Handriani.
Setelah pembukaan, acara berlanjut dengan perkenalan para
pembicara dan sambutan dari mereka. Acara Bedah Buku ini dilaksanakan dengan
model tanya jawab yang dimoderatori oleh Tobing dari pihak Gramedia. Sesi tanya
jawab berlangsung dua sesi. Selain tanya jawab, Gramedia juga membagi-bagikan door prize kepada para peserta.
Foto oleh Riska Rahman
ki-ka: Christianto Wibisono, Iman Sholeh, Andi M. Nurdin
Naufal (21), mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad sangat
tertarik tema acara ini karena sesuai dengan studi yang ia jalani. “Secara
kajian, acara ini disajikan secara dua arah sehingga cukup membuka wawasan,”
ujarnya.
Salah satu penyelenggara acara bedah buku ini, Anton Solihin (42) dari Perpustakaan Batu Api, Jatinangor, mengatakan, acara ini persiapan acara ini dilakukan
selama satu bulan. Ia juga mengatakan acara ini sangat menarik, namun sayangnya
listrik mati di penghujung acara sehingga apa yang dikatakan oleh para
pembicara tidak terdengar jelas oleh para peserta yang duduk di bagian paling belakang.
Andi M. Nurdin (19), Menteri Pendidikan dan Penalaran Hima
Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad, mengatakan bahwa acara ini menjadi sebuah
pengalaman berharga karena ia bisa duduk di satu meja dengan Christianto
Wibisono yang juga pendiri mingguan Exspres yang menjadi cikal bakal majalah Tempo kini.
Christianto Wibisono merasa sangat senang dengan
antusiasme mahasiswa yang datang ke acara bedah buku ini. Christianto berharap,
melalui acara ini, anak-anak muda saat ini menjadi lebih peka terhadap dunia
politik. “Saya ingin menjadikan politik sebagai Gangnam Style-nya anak muda Indonesia. Anak-anak muda Indonesia
perlu datang ke acara seperti ini agar tidak hanya mengetahui Gangnam Style saja,” ujarnya. (Riska Rahman)
0 comments:
Post a Comment